Kamis, 24 Oktober 2019

komter oral Fisiotherapy


Perencanaan Komunikasi Terapeutik
Oral Fisiotherapy

      I.         Tahap persiapan (fase prainteraksi)
              1.         Persiapan diri
       Persiapan diri operator sebelum melakukan komunikasi dalam oral fisioterapy.
              2.         Persiapan alat dan bahan
    Persiapan alat dan bhan yang diperlukan dalam tindakan oral fisioterapy
·           Alat :
o    Alat diagnostic (pinset, kaca mulut, sonde, excavator)
o    Sikat gigi
o    Cermin
o    Dental flos
o    Model gigi (phantum)
·           Bahan :
o    Pasta gigi
o    Disclosing agent
o    Gelas kumur berisi air
o    Cotton pellet
o    Persiapan pasien
II.      Tahap perkenalan (fase orientasi)
1.         Memberikan salam kepada pasien, mempersilahkan pasien masuk dan duduk di kursi gigi (dental chair) kemudian perawat memperkenalkan diri kepada paien dan melakukan penggalian data mengenai identitas pasien seperti nama pasien, umur, alamat rumah, tujuan pasien datang, nomor telepon yang bisa dihubungi dan lain-lain. Apabila pasien anak-anak dapat ditanyakan kepada orang tuanya.
2.         Mengidentifikasi masalah dan menginformasikan masalah, misalnya ada lubang gigi, karang gigi, dll pada pasien untuk mengetahui data pasien perlu wawancara dengan menanyakan kebiasaan-kebiasaan pasien yang berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, seperti :
a.         Berapa kali pasien menyikat gigi dalam sehari dan kapan  waktunya
b.        Bagaimana cara pasien menyikat gigi
c.         Apakah pasien sering mengkonsumsi makanaan yang manis dan  melekat.
d.        Apakah pasien sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.
e.     Apakah pasien sering mengunyah menggunakan satu sisi rahang saja, contoh kiri atau kanan.
3.         Menyampaikan tujuan dari oral fisiotherapy
Oral fisiotherapy merupakan salah satu cara untuk membersihkan gigi agar gigi menjadi bersih, sehat serta mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut. Operator bertanya kepada pasien apakah pasien bersedia mendengarkan penjelasan dan perawatan oral fisiotherapy yang akan dilakukan.
4.         Membuat kontrak kerja
Membuat kontrak kerja dengan pasien tentang oral fisiotherapy yang akan dilakukan selama kurang lebih 30 menit (15 menit penjelasan dan 15 menit cara menyikat gigi).        
III.   Tahap pelaksanaan (fase kerja)
Operator memberikan penjelaskan kepada pasien mengenai hal-hal lainnya yang berhubungan dengan oral fisiotherapy melalui komunikasi verbal dan non verbal yang meliputi penjelasan sebagai berikut :
1.         Pengertian oral fisiotherapy
Oral fisiotherapy adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi supaya gigi terhindar dari kuman. Cara yang paling mudah dalam melakukan oral fisioterapy adalah dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
2.         Kegunaan memelihara kesehatan gigi dan mulut
a.       Mencegah bau mulut
b.     Agar terhindar dari peyakit gigi dan mulut seperti gigi berlubang, karang gigi, dan radang gusi.
c.       Agar gigi terlihat bersih dan sehat.
d.       Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
3.         Syarat – syarat sikat gigi dan mulut
a.         Tangkai sikat gigi harus lurus sehingga mudah dipegang.
b.        Kepala sikat gigi kecil agar terjangkau pada bagian gigi yang sulit dibersihkan.
c.         Bulu sikat gigi harus lembut dan datar, agar tidak melukai gisi.
4.         Alat – alat menyikat gigi
a.         Sikat gigi.
b.        Pasta gigi.
c.         Gelas yang berisi air untuk kumur.
d.        Cermin.
e.         Model gigi (phantum)
5.         Cara menyikat gigi yang baik dan benar
a.      Sikatlah permukaan gigi bagian depan dari arah gusi ke gigi. Gunakan sikat gigi dan pasta gigi pepsodent.
b.        Sikatlah permukaan gigi bagian luar dengan gerakan memutar kedepan dan ke belakang.
c.         Sikatlah permukaan kunyah gigi dengan gerakan maju mundur.
d.   Sikatlah permukaan gigi bagian dalam dengan gerakan memutar ke depan dan ke belakang dari arah gusi ke gigi
e.      Sikatlah bagian dalam gigi depan dengan gerakan mencungkil dari gusi ke gigi. Jangan lupa menyikat lidah karena merupakan tempat bakteri berkumpul.
6.         Memelihara sikat gigi
a.         Setelah menyikat gigi, bersihkan sikat gigi di bawah air mengalir,kibaskan bagian yang kontak dengan mulut.
b.        Setelah dibersihkan, biarkan beberapa waktu sampai sikat gigi kering.
c.         Letakkan pada tempat bersih dan tempat tertutup yang berongga dengan posisi kepala sikat berada diatas.
7.         Waktu menyikat gigi
a.         Pagi setelah sarapan
Untuk mencegah penumpukan plak dalam rongga mulut dan menyegarkan nafas sehingga dapat melakukan aktivitas sehari- hari dengan nyaman.
b.        Malam sebelun tidur
Karena di malam hari tidak melakukan kegiatan mengunyah aktivitas kuman serta bakteri akan lebih aktif sehingga dapat menimbulkan gigi berlubang.
8.         Akibat apabila tidak menyikat gigi
Apabila tidang menyikat gigi dengan rutin dan waktu yang tepat maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit gigi dan mulut seperti :
a.         Bau mulut.
b.        Gigi berlubang.
c.         Karang gigi.
d.        Gusi berdarah.
9.         Pengulasan disclosing
a.         Disclosing adalah zat pewarna yang digunakan untuk melihat adanya plak pada gigi. Pada tahap ini operator akan mengoleskan disclosing pada gigi pasien setelah itu operator memberi instruksi kepala pasien untuk berkumur ringan 1 kali.
b.        Menunjukan adanya plak gigi kepada pasien dengan menggunakan cermin, operator menjelaskan gigi yang berwarna merah merupakan adanya plak pada gigi .
10.       Membimbing pasien menyikat gigi sesuai dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
11.   Melakukan plak kontrol ( pengulasan disclosing secara merata setelah menyikat gigi ) dengan tujuan melihat apakah gigi pasien sudah bersih atau belum.

IV.   Tahap Akhir (fasi terminasi )
1.         Operator dapat menyimpulkan tentang apa yang telah dialakukan lalu menjelaskan kembali kepada pasien hal-hal penting dari komunikasi terapeutik yang telah dilakukan untuk diingat dan diterapkan dalam keseharian pasien.
2.         Mengevaluasi secara subjektif dengan menanyakan keadaan pasien setelah dilakukan tindakan oral fisiterapy. Jika pasien sudah mengerti kita menganjurkan untuk menerapkannya.
3.         Memberikan instruksi kepada pasien
a.    Menyikat gigi minimimal 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
b.      Mengurangi makan-makanan yang manis dan mudah melekat pada gigi seperti, coklat, permen, es cream.
c.     Memperbanyak makan-makanan yang berserat dan banyak mengandung air contohnya buah-buahan, seperti : jeruk,semangka dan sayur-sayuran, seperti : wortel dan kangkung.
d.        Mengunyah menggunakan kedua sisi rahang kanan dan kiri.
e.        Mengontrol keadaan gigi ke dokter gigi, puskesmas, rumah sakit minimal 6 bulan sekali.
4.         Mengakhiri tindakan dengan menciptakan suasana perpisahan yang menyenangkan antara pasien dengan operator lalu mengucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar