Rabu, 13 November 2019

Komunikasi Terapeutik Pembersihan Karang Gigi (scalling)

Perencanaan Komunikasi Terapeutik
Tentang Pembersihan Karang Gigi (scalling)

    I.       Tahap Persiapan (pra interaksi)
          1.      Persiapan Operator
Persiapan diri operator sebelum melakukan komunikasi dalam pembersihan karang gigi (scalling).
          2.      Persiapan Alat dan Bahan
a.       Alat dan bahan scalling
b.      Alat dan bahan poles
II.                Tahap Orientasi
1.      Memberi salam kepada pasien, mempersilahkan pasien masuk dan duduk di kursi gigi
(dental chair) kemudian perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan melakukan penggalian data mengenai identitas pasien, seperti: nama pasien, umur, alamat rumah, tujuan pasien datang, nomor telepon yang bisa di hubungi, dan lain-lain. Untuk pasien anak-anak dapat ditanyakan pada orang tuanya.
2.      Mengidentifikasi masalah

Menambah keakuratan data dengan cara menanyakan kembali pada pasien mengenai data diri dan masalah yang di alami oleh pasien. Setelah itu, operator menggali pikiran dan perasaan pasien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan tekhnik komunikasi pertanyaan terbuka untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki pasien tentang materi scalling.
3.      Merumuskan Tujuan
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka pasien perlu diberikan perawatan scalling karena pada permukaan gigi banyak terdapat penumpukan karang gigi.
4.      Merumuskan Kontrak Kerja
Menginformasikan pada pasien berapa lama waktu yang akan dihasilkan untuk menjelaskan materi scalling dan melakukan tindakan scalling, dan membuat janji jika tindakan scalling tidak dapat diselesaikan dalam satu kali kerja.

III.             Tahap Kerja
Mendorong pengembangan kesadaran diri pasien dengan membantu mengatasi masalah.
1.      Memberi penjelasan dan pengertian tentang krang gigi
Karang gigi yang adalah lapisan kerak berwarna kuning yang menempel pada gigi dan terasa kasar, yang dapat menyebabkan masalah pada gigi. Karang gigi terbentuk dari plak yang mengeras pada gigi dan menetap dalam waktu yang lama.
2.      Tujuan daripada scalling adalah untuk membersihkan karang gigi dan mencegah penyakit gigi yang dapat ditimbulkan karang gigi.
3.      Langkah-langka scalling
1.      Pak, sekarang saya akan mengulasi gigi bapak dengan disclosing yang dimaksud dengan disclosing itu adalah cairan berwarna merah yang berfungsi untuk memeriksa apakah ada sisa makanan atau karang gigi pada bapak.
2.      Baik pak, saya sudah selesai mengulaskan disclosing silahkan bapak berkumur. Sekarang bapak dapat melihat dicermin bahwa terdapat plak dan karang gigi di gigi bapak.
3.      Pak, sekarang saya akan membersihkan krang gigi pada bapak, alat yang saya gunakan disebut dengan scaller. Nanti pada saat proses pembersihan karang gigi mohon kerja samanya ya bapak karena akan terasa sedikit ngilu dan berdarah.
4.      Pak, saya sudah selesai membersihkan karang gigi bapak, sekarang saya akan melakukan pemolesan. Pemolesan ini bertujuan untuk menyegarkan gigi dan mulut bapak, setelah saya bersihkan tadi dan juga menghaluskan permukaan gigi bapak agar tidak terjadinya karang gigi lagi.
5.      Pak, sekarang saya akan mengoleskan antiseptic pada gusi dan gigi bapak, untuk mengobati luka dan mencegah infeksi pada gigi bapak.
6.      Baik Pak, tindakan membersihkan karang gigi saya lakukan sudah selesai sekarang gigi bapak sudah bersih. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya bapak.

IV.             Tahap Terminasi
a.       Operator dapat menyimpulkan tentang apa yang telah dilakukan. Menjelaskan kembali kepada pasien hal-hal yang penting dari komunikasi terapeutik yang telah dilakukan untuk diingat dan diterapkan.
b.      Mengevaluasi secara subyektif dengan menanyakan keadaan pasien setelah dilakukan tindakan scalling. Mengevaluasi penjelasan yang telah diberikan dengan menanyakan kepada pasien mengenai penjelasan yang sudah diberikan. Jika pasien sudah mengerti, kita anjurkan untuk menerapkannya.
c.       Membersihkan instruksi kepada pasien untuk mencegah karang gigi:
1.      Menggosok gigi minimal 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
2.      Mengunyah menggunakan kedua gigi rahang.
3.      Kurangi makan-makanan yang manis dan melekat.
4.      Makan-makanan yang berserat dan berair seperti buah dan sayuran.
5.      Rajin kontrol ke dokter gigi atau puskesmas minimal 6 bulan sekali.

d.      Menciptakan suasana perpisahan yang menyenangkan antara pasien dan operator, serta ucapan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar